Friday 6 May 2011

NOVA display teknologi layar baru dari LG

Beberapa rumor menyebutkan bahwa salah satu line-up android terbaru dari LG yang di persenjatai oleh teknologi layar terbaru dalam dunia smartphone akan hadir dalam waktu dekat.
Promosi dari LG sejak MWC di february awal tahun lalu adalah layar ini akan menjadi layar smartphone impian yang dapat memberikan berbagai keunggulan seperti tingkat kecerahan yang tinggi, pemakaian battere yang effisien, render warna yang baik, viewing angle yang luas dan dapat dilihat dengan baik di bawah sinar matahari. Fitur - fitur tersebut benar merupakan sebuah impian untuk dapat di miliki dalam sebuah smartphone modern ini, namun seberapa banyak janji yang dapat di penuhi oleh teknologi NOVA yang baru di perkenalkan oleh LG ini? Perlu di ingat LG tidak hanya sekadar menjanjikan kelebihan - kelebihan tersebut tanpa fakta nyata untuk mendasari klaim mereka tersebut, mereka memberikan beberapa kelebihan seperti layar yang mampu memancarkan kecerahan cahaya hingga 700 nit dan hal ini dilakukan dalam penampang layar sebesar 4 inch, perlu di ingat pula makin lebar layar makin sulit untuk dibuat menyala dan bila teknologi LG dengan NOVA nya dapat melakukannya, maka layar ini bisa di daulat sebagai layar terbaik tahun ini, karena para pesaingnya belum mampu mencapai hal tersebut.

Sebelum kita mulai, ini sedikit definisi dari nit : In lighting, the nit is a unit of visible-light intensity, commonly used to specify the brightness of a cathode light tube or liquid cristal display computer display.  One nit is equivalent to one candela per square meter.  The candela, formerly called candlepower, is approximately the amount of light emitted by a common tallow candle; technically it is the quantity of radiation emitted by 1.667 x 10-6 square meter of a blackbody at the melting point of platinum.  The candela is equal to one lumen per steradian (unit solid angle). (A blackbody is an object that radiates energy with 100 percent efficiency at all electromagnetic wavelengths. It also absorbs all electromagnetic energy that strikes it, hence the expression "black." It is a theoretical ideal of interest in physics and engineering).
The nit is a comparatively small unit of brightness. A typical active-matrix LCD panel has an output between 200 and 300 nit, for example.
Untuk mudahnya 700 nits kira - kira sama dengan 700 cahaya lilin dalam penampang 1 meter persegi.

Teknologi NOVA yang di kembangkan oleh LG menggunakan layar In-Plane Switching LCD atau yang sering disingkat dengan IPS LCD, In-Plane Switching awalnya dikembangkan oleh Hitachi Ltd pada tahun 1996 untuk mengatasi keterbatasan layar Twisted Nematic (TN) dalam hal viewing angle yang buruk dan reproduksi warna. IPS LCD yang dipakai oleh LG merupakan teknologi yang berbasiskan dari pengembangan Hitachi tersebut yang di sebut Super IPS. Layar ini awalnya cukup mahal ongkos produksinya sehingga harganya pun menjadi mahal dan masih jarang dipakai dalam berbagai perangkat elektronika, namun seiring penurunan harga maka pemakaian IPS LCD menjadi cukup populer saat ini, contohnya IPS LCD dipakai oleh iphone 4 yang mana Apple memesan jenis layar ini dari LG dan smartphone android teranyar dari LG yaitu LG optimus 2x juga turut mencicipi layar IPS LCD ini. Kelebihan layar IPS LCD antara lain adalah mampu mengurangi distorsi warna dan kehilangan kontras saat berada pada sudut pandang yang miring dan tipis (tidak heran LG optimus black tampil dengan ketebalan hanya 9.2mm) ketiga hal ini merupakan fitur - fitur yang penting untuk layar smartphone berlayar sentuh saat ini.

LG tidak hanya berhenti pada kemampuan IPS LCD pada umumnya, mereka menambahkan kelebihan baru yaitu yang mereka sebut dengan "pure white", seperti yang kita sudah ketahui baik layar LCD biasa maupun amoled memiliki sedikit gradasi warna abu - abu untuk warna putih dilayar, memang mata kita tidak akan mampu membedakannya dengan jelas apalagi setelah pemakaian biasanya mata kita akan terbiasa dengan hal tersebut, teknologi NOVA yang diperkenalkan LG ini menjanjikan warna putih yang benar - benar putih tidak seperti pada layar LCD maupun amoled.

Selain itu LG juga menyematkan titel "clearest" dan "most readable" yang arti keseluruhannya ketajaman gambar yang jelas. Tentu saja hal ini akan menarik mengingat tidak semua teknologi memiliki jumlah pixel maupun sub-pixel yang sama jumlahnya walaupun lebar layar dan resolusinya sama, hal ini lah yang menjadikan adanya perbedaan tingkat ketajaman gambar yang berbeda - beda pada setiap teknologi layar.

LG juga mengatakan bahwa teknologi NOVA mereka akan unggul dalam effisiensi penggunaan battere, sebagai perbandingan menurut LG ketika layar NOVA menampilkan warna putih, layar tersebut hanya memakai 50% lebih sedikit daya battere di banding dengan yang di konsumsi oleh layar amoled dan 50% lebih sedikit dari rata - rata konsumsi daya layar LCD biasa.

Sekarang mari kita simak beberapa informasi perbandingan berikut yang di rangkum berdasar dari perbandingan yang di lakukan oleh GSMarena.com dan phonearena.com

Sebagai bahan perbandingan ini, GSMarena dan Phonearena menggunakan beberapa smartphone di antaranya adalah iphone 4 sebagai perwakilan dari teknologi retina display, duo Samsung galaxy epic yaitu Samsung galaxy S dengan super amoled dan Samsung galaxy S II dengan super amoled plus-nya serta tidak lupa LG optimus 2x dengan layar IPS LCD nya, sementara sebagai perwakilan teknologi NOVA menggunakan LG optimus black karena smartphone lain yang menggunakan teknologi ini yaitu LG optimus big hanya di jual khusus untuk pasar Korea.

Dalam tes brightness layar NOVA dapat membuktikan bahwa klaim yang disampaikan LG sebagai layar paling terang diantara teknologi layar lainnya terbukti, layar NOVA dapat menampilkan cahaya yang paling terang jauh melebihi IPS LCD iphone 4 yang di rating mampu menampilkan tingkat brightness hingga 500 nits. Layar NOVA yang dibawa LG optimus black bahkan melebihi 700 nits yang di klaim oleh LG, tingkat keterangannya hampir dua kali lipat bila di bandingkan dengan layar super amoled plus milik Samsung galaxy S II.

Dalam tes kemampuan untuk dilihat di bawah sinar matahari LG optimus black dengan layar NOVA nya juga mampu menunjukan kemampuannya dengan baik, hal ini lebih dikarenakan oleh sinar dari layarnya yang terang bukan karena penambahan teknologi semisal polarized layer yang bisa memblock cahaya masuk sehingga tidak memantulkan sinar matahari yang menyilaukan mata pengguna atau mengalahkan tampilan warna yang dihasilkan oleh layar sehingga layar sulit untuk dilihat, LG optimus black terlihat sedikit lebih baik bila dibandingkan dengan iphone 4 yang terlihat sedikit lebih terang, begitu juga lebih sedikit dari layar super amoled plus milik Samsung galaxy S II.

Untuk viewing angle layar NOVA ini tidak mampu menunjukan kemampuan terbaiknya, degradasi dari gambar sangat terlihat jelas, distorsi warna yang biasanya jelas terlihat pada smartphone berlayar sentuh tidak terlalu besar namun dengan mudah layar NOVA kehilangan kontrasnya ketika di miringkan. Tetapi bila dibandingkan dengan layar LG optimus 2x, teknologi NOVA yang disematkan pada LG optimus black terlihat lebih baik sedikit dalam hal viewing angle. Tentu keduanya belum mampu menggoyahkan reputasi retina display pada iphone 4 sebagai layar terbaik dalam hal viewing angle diantara layar - layar LCD, sementara super amoled sekali lagi menunjukan keuntungan dari teknologi mereka dengan menampilkan superioritas dengan image kontras yang konstan nyaris tidak terpengaruh oleh kemiringan sudut layar.

Salah satu hal terpenting dalam kualitas layar adalah kontras, berbicara soal kontras tentu tidak ada teknologi layar lain yang mampu menyaingi kemampuan super amoled dalam kategori ini, karena pada saat menampilkan warna hitam, layar super amoled dapat mematikan pixel yang menampilkan warna hitam sehingga tercipta warna hitam yang benar - benar hitam dan konsumsi energi pun 0 ketika menampilkan warna hitam, untuk kemampuan yang satu ini belum ada layar LCD yang mampu menyamai kemampuan layar oled. NOVA display yang di janjikan LG dapat menampilkan warna hitam yang dalam dan konsumsi energi 0 saat menampilkan warna hitam pun ternyata belum mampu melakukan hal ini sebaik layar super amoled, warna hitam yang ditampilkan masih menyisakan sisa sinar dari backlight yang terlihat menerangi bagian layar. Hal yang sama juga terjadi pada layar retina display yang sama - sama menggunakan IPS LCD.
Walaupun masih terpaut cukup jauh dengan "deep black" pada layar super amoled namun layar NOVA LG mampu menghadirkan kontras rasio yang cukup baik sehingga layak disebut sebagai layar LCD dengan kontras rasio terbaik.

Pada bagian tes untuk ketajaman gambar, tentu tanpa diragukan iphone 4 dengan retina display nya akan menjadi pemenang di bagian ini, karena dalam penampang yang lebih kecil pada layar 3,5inch, Apple dapat menjejalkan sekitar 30% lebih banyak subpixel kedalam layar iphone 4, dibanding layar 4inch super amoled Samsung galaxy S, sehingga menghasilkan resolusi yang besar dan gambar - gambar yang tajam. Pada pemakaian sehari tentu hal ini tidak begitu terlihat berbeda sangat jauh, namun hal ini akan sangat terasa ketika sedang digunakan untuk membaca misalnya atau men-zoom gambar yang butuh detil tinggi.
Subpixel yang terdapat pada IPS LCD NOVA display juga hanya sebanyak yang terdapat pada layar superamoled, namun untuk tingkat ketajaman gambar NOVA display 4inch pada LG optimus black terlihat masih lebih tajam ketimbang super amoled plus pada Samsung galaxy S II yang berlayar 4,3inch. Kemungkinan hal ini karena penampang super amoled plus yang lebih lebar namun dengan resolusi sama.
Ketika di bandingkan dengan LG optimus 2x, keduanya cukup berimbang untuk level ketajaman gambar namun LG optimus black terlihat unggul sedikit karena level kontras NOVA display lebih baik sedikit dari pada IPS LCD LG optimus 2x.
click untuk melihat versi penuhnya
Color render juga merupakan salah satu hal penting dalam teknologi layar, dalam bagian ini NOVA display melakukannya dengan cukup baik, warna yang di tampilkan cukup natural dan lembut, warna putih mampu terlihat jelas namun lembut dan terlihat perbedaannya dengan warna hitam yang walau pun tidak bisa menyamai kontras pada super amoled namun memberikan level kontras yang cukup baik secara keseluruhan bila dibandingkan dengan layar LCD lainnya. Kemungkinan layar super amoled memberi kesan kontras yang nyata adalah agar bisa menampilkan tampilan yang tajam karena matrix dari susunan LED nya yang renggang - renggang, sementara layar IPS LCD punya susunan matrix yang cukup rapat sehingga tidak memerlukan level kontras sejauh milik super amoled untuk mempertajam tampilan gambar.
Color hue pada layar NOVA terlihat lebih didominasi nada warna agak kekuningan sedikit yang memberi kesan hangat dan lembut, sementara super amoled pada umumnya agak kebiruan untuk memperbesar perasaan kontras yang nyata antara warna terang dan gelap.

Berikut ini hasil tes microscopic untuk melihat kerapatan pixel dan detail yang di hasilkan oleh tiap - tiap teknologi layar.
Click gambarnya untuk melihat versi penuhnya

Dari close-up shoot yang dilakukan oleh GSMarena tersebut dapat kita lihat keunggulan retina display dalam hal ketajaman gambar, pixelnya begitu kecil sehingga dalam level zoom yang sedekat ini pun bentuk asli dari gambar yang berada pada layar tersebut masih bisa dilihat bentuknya secara utuh. Sementara IPS LCD LG optimus 2x nampak seimbang dengan NOVA display milik LG optimus black, namun bila dicermati pada beberapa detil nampak color render optimus 2x lebih tajam dalam hal menampilkan warna, sementara layar NOVA optimus black lebih halus warnanya namun kontrasnya sedikit lebih baik dari layar IPS LCD optimus 2x.
Pada layar super amoled dapat kita lihat kelemahan dari pentile matrix-nya yang tidak dapat dengan akurat menampilkan warna, sementara pada super amoled plus kekurangan ini telah diperbaiki namun belum bisa menampilkan susunan matrix seakurat teknologi LCD.
Untungnya mata kita tidak bisa melakukan zoom sedekat ini untuk melihat pixel - pixel kecil yang ditampilkan oleh masing - masing layar - layar tadi, untuk penggunaan biasa tidak akan terlihat perbedaannya secara jauh walaupun masih bisa terlihat perbedaannya apabila dibandingkan secara bersebelahan.

Untuk konsumsi daya GSMarena belum mengumumkan hasil tes battere mereka dengan LG optimus black, namun umumnya smartphone yang di tenagai chipset SOC OMAP 3630 cukup effisien dalam pemakaian energy dan bila klaim LG bahwa layar NOVA mampu mengurangi konsumsi daya benar maka performa LG optimus black kemungkinan akan melampaui hasil tes memutar video nonstop Samsung galaxy S yang selama ini memegang rekor untuk kategori smartphone ber-OS android atau melampaui hasil tes merender website dengan browser nonstop yang hasilnya masih di pegang oleh Motorola Droid X, namun untuk hasil jelasnya masih perlu konfirmasi sampai hasil tes tersebut di umumkan.

Summary, Semua teknologi layar terbaru yang ada pada saat ini merupakan arena perang baru dalam dunia teknologi smartphone, setelah sebelumnya perang kamera megapixel menjadi topik terhangat di dunia smartphone mereda. Setiap teknologi layar yang ditampilkan tiap - tiap vendor menyimpan keunggulan dan kekurangan yang berbeda - beda dan keunikannya sendiri - sendiri, belum ada yang layak dinyatakan sebagai yang paling sempurna sejauh ini, karena masing - masing punya prioritasnya sendiri - sendiri. Bagi yang menyukai layar yang tajam dan detil mungkin akan memilih IPS LCD retina display sebagai favoritnya, bagi yang menyukai level kontras dan saturasi yang tinggi akan menyukai super amoled, sementara IPS LCD milik optimus 2x dan NOVA juga punya keunggulan dengan cahaya yang terang dan soft tone pada warna yang ditampilkan, yang manakah yang menjadi pilihan anda?  ^_^


Sumber GSMarena. Sumber Phonearena

Thursday 5 May 2011

Cara menambahkan related post widget di blogger

Seperti kita sudah ketahui blogger tidak memiliki related post widget, memang tips blog tidak ada hubungannya dengan smartphone, namun hal ini ditujukan sebagai sekedar sharing informasi sederhana yang mungkin bisa berguna bagi yang hobby mendandani blognya.

Widger sederhana yang akan dibuat ini menggunakan label dalam blog sebagai acuan list yang akan di tampilkan oleh karena itu sangat penting untuk menambahkan label dalam posting - posting anda.

Mari kita mulai step by step berikut ini :
1. login masuk ke blog anda, pilih design dan masuk ke edit >>> Layout >>> Edit HTML jangan lupa Expand Widget Templates di centang.

2. Tambahkan kode berikut di bawah sebelum tanda tag <head> dan </head> atau untuk mudahnya paste saja di bawah tag <head>

<script type="text/javascript">
//<!DATA[
var relatedTitles = new Array();
var relatedTitlesNum = 0;
var relatedUrls = new Array();
function related_results_labels(json) {
for (var i = 0; i < json.feed.entry.length; i++) {
var entry = json.feed.entry[i];[C
relatedTitles[relatedTitlesNum] = entry.title.$t;
for (var k = 0; k < entry.link.length; k++) {
if (entry.link[k].rel == 'alternate') {
relatedUrls[relatedTitlesNum] = entry.link[k].href;
relatedTitlesNum++;
break;
}
}
}
}
function removeRelatedDuplicates() {
var tmp = new Array(0);
var tmp2 = new Array(0);
for(var i = 0; i < relatedUrls.length; i++) {
if(!contains(tmp, relatedUrls[i])) {
tmp.length += 1;
tmp[tmp.length - 1] = relatedUrls[i];
tmp2.length += 1;
tmp2[tmp2.length - 1] = relatedTitles[i];
}
}
relatedTitles = tmp2;
relatedUrls = tmp;
}
function contains(a, e) {
for(var j = 0; j < a.length; j++) if (a[j]==e) return true;
return false;
}
function printRelatedLabels() {
var r = Math.floor((relatedTitles.length - 1) * Math.random());
var i = 0;
document.write('<ul>');
while (i < relatedTitles.length && i < 20) {
document.write('<li><a href="' + relatedUrls[r] + '">' + relatedTitles[r] + '</a></li>');
if (r < relatedTitles.length - 1) {
r++;
} else {
r = 0;
}
i++;
}
document.write('</ul>');
}
//]]>
</script>

4. Cari kode widget di bawah ini :

<b:if cond='data:post.labels'>
<data:postLabelsLabel/>
<b:loop values='data:post.labels' var='label'>
<a expr:href='data:label.url' rel='tag'><data:label.name/></a><b:if cond='data:label.isLast != "true"'>,</b:if>
</b:loop>
</b:if> 

5. Tambahkan kode di bawah ini ke dalam kode di atas :

<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<script expr:src='"/feeds/posts/default/-/" + data:label.name + "?alt=json-in-script&amp;callback=related_results_labels&amp;
max-results=10"' type='text/javascript'/>
</b:if>

Sehingga menjadi seperti ini, perhatikan kode merah yang di tambahkan :

<b:if cond='data:post.labels'>
<data:postLabelsLabel/>
<b:loop values='data:post.labels' var='label'>
<a expr:href='data:label.url' rel='tag'><data:label.name/></a><b:if cond='data:label.isLast != "true"'>,</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<script expr:src='"/feeds/posts/default/-/" + data:label.name + "?alt=json-in-script&amp;callback=related_results_labels&amp;
max-results=10"' type='text/javascript'/>
</b:if>
</b:loop>
</b:if>

6. Save template dan navigasi ke Layout >>> Page Element, tambahkan new gadget HTML/JavaScript Widget.  Paste kode di bawah ini, dan beri nama related post kemudian save.

<script type="text/javascript">
removeRelatedDuplicates();
printRelatedLabels();
</script>



7. Kembali lagi ke Layout >>> Edit HTML centang lagi Expand Widget Templates, kemudian search gadget HTML/JavaScript yang kita namai related post tadi dengan mengetikan "related post" kedalam kotak search di browser. Tambahkan bagian kode yang berwarna merah diantara kode yang berwarna ungu.

<b:widget id='HTML13' locked='false' title='Related Post' type='HTML'>
<b:includable id='main'>
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<!-- only display title if it's non-empty -->                                                                                                     
<b:if cond='data:title != ""'>
<h2 class='title'><data:title/></h2>
</b:if>
<div class='widget-content'>
<data:content/>
</div>
<b:include name='quickedit'/>
</b:if>
</b:includable>
</b:widget>

8. Save template anda dan selesai.

demikian, semoga bermanfaat ^_^

Sunday 1 May 2011

Samsung Galaxy S II VS LG Optimus 2x



Untuk kesekian kalinya keduanya di adu dalam tes benchmark, kali ini phonearena menyiapkan serangkaian tes untuk mempertemukan kedua raksasa yang dilengkapi dengan CPU dual core dan multicore GPU.
Sejak pertama kali di perkenalkan di event akbar MWC february lalu tentu sudah banyak yang penasaran seperti apa kinerja chipset SOC dualcore yang di usung oleh Samsung Galaxy S II ini, dengan reputasi Hummingbird yang banyak di sebut sebagai SOC terbaik tahun lalu banyak yang menunggu hasil dari benchmark kinerja SOC exynos yang di bekali dualcore CPU pada Samsung Galaxy S II ini.

Sebelumnya kedua smartphone ber-dualcore ini sudah pernah di pertemukan dalam beberapa kali tes benchmark, ketika itu dalam handset pra-produksi Samsung Galaxy S II hanya mampu mencatat angka 1950, cukup jauh bila di bandingkan dengan LG optimus 3D misalnya yang menggunakan SOC OMAP4 yang berhasil mencatat angka 2958 atau LG optimus 2X yang mencatatkan angka berkisar pada 2700-an.
Bulan lalu nampaknya Samsung benar-benar berkonsentrasi mengejar kesiapan andalan baru mereka tersebut dengan membukukan angka fantastis untuk pertama kalinya, Samsung Galaxy S II yang di persiapkan untuk hadir di UK tanggal 3 Mei ini berhasil mencatat nilai 3053, lompatan yang cukup jauh dari nilai awal yang hanya 1950.

Sekarang Samsung Galaxy S II sudah hadir dengan handset retail-nya, UK akan menjadi tempat pertama yang akan menikmati SOC exynos ini, setelah itu Samsung Galaxy S II akan hadir di 120 negara lainnya.
Sebagai rangkuman dalam video test tersebut, Samsung Galaxy S II secara general dan overall menghasilkan skor yang lebih tinggi dalam test produktifitas, namun test graphic yang menggunakan smartbench 2011 menghasilkan LG optimus 2X sebagai pemenangnya, hal ini mungkin membuktikan indikasi bahwa Samsung seharusnya tetap menggunakan GPU powerVR ketimbang melompat ke mali 400 buatan ARM.

Kemungkinan penyebab Samsung berpindah ke chipset GPU buatan ARM ini adalah karena powerVR yang merupakan anak perusahaan Imagination Technologies kabarnya akan di akuisisi oleh Apple. Bila Samsung memilih powerVR maka ongkos produksi dan hak pemakaian teknologi akan semakin tinggi.
Walaupun begitu mali 400 dengan quadcore-nya tidak bisa dipandang sebelah mata, dalam test menggunakan Nenamark1 Samsung Galaxy S II dapat menghasilkan rata-rata FPS yang lebih tinggi dari LG optimus 2X.

Dalam test browser yang menggunakan browsermark, keduanya cukup berimbang pointnya sehingga tidak ada pemenangnya, namun nilai keduanya tetap berada jauh di atas semua singlecore bila ingin di bandingkan. Kedua smartphone ini juga telah membawa update adobe flash player 10.2 dalam test ini.

Angka terakhir yang muncul dari test menggunakan Quadrant adalah nilai 3732 yang di hasilkan oleh Samsung Galaxy S II menggunakan ROM official bawaannya, ini merupakan angka tertinggi yang pernah tercatat di hasilkan oleh smartphone android.

Penasaran dengan testnya? silahkan di nikmati di bawah ini ^_^

Sumber

 
Design by Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons